Hai Bloggers, saya ingin lanjutkan postingan saya terdahulu, tentang tips mengurus kartu ATM yang Tertelan, buat yang pingin ngikutin dari awal bisa baca dulu postingan saya sebelumnya:
Tips mengurus Kartu ATM Yang Tertelan #part1#
Tips mengurus Kartu ATM Yang Tertelan #part2#
Kemarin hari Jum’at tanggal 6 Maret 2015. Saya bersilaturahim ke Polsek M**** saya diterima dengan ramah di lobby ( ruang lapor kali ya?) oleh seorang bapak petugas polsek yang ramah :
“Ada perlu apa mas?”, sapa Bapak petugas polisi tersebut.
“selamat siang pak, ini mau bikin Surat Laporan Kehilangan” jawab Saya sembari mengeluarkan beberapa dokumen yang diperlukan dari tas.
“O langsung saja mas, silahkan pinarak”
“iya pak, terimakasih, mari”
Ruangan lapor itu sempit, ada sebuah meja tulis standart dengan komputer dan layar LCD monitor , sebuah printer, sebuah bangku panjang yang diletakan menempel pada dinding berhadapan dengan meja komputer membelakangi daun jendela.
Saya menghampiri bangku itu dan meletakan pantat saya. Di hadapan saya duduk seorang Bapak petugas, menghadapi layar monitor komputer sibuk melayani seorang pelapor lain. Di ruangan sebelahnya lagi nampak beberapa petugas bergerombol, berbicara ramai satu sama lain, ‘ah betapa santainya kerja begini’ pikir saya.
“difotokopi ya mas biar sampean nanti juga pegang aslinya” ucap petugas polisi itu kepada pelapor di samping saya, sembari memberikan selembar dokumen hasil printout.
“Njenengan ada apa mas? “ tanya petugas polisi di depan saya, setelah pelapor tadi beringsut pergi meninggalkan kami.
“Ini pak mau bikin laporan kehilangan, Kartu ATM Saya tertelan”
“KTPnya difotokopi dulu Mas, di depan ada tempat fotokopi” suruh Bapak petugas itu,
Saya berlalu dari hadapan Bapak petugas tadi, sambil mencari tempat fotokopi yang dimaksud, singkat cerita, saya sudah kembali lagi dengan selembar fotokopi KTP yang saya serahkan ke bapak Petugas tadi.
“ Ilangnya di mana mas?” tanya si bapak petugas
“di Pom bensin Jl. Diponegoro pak”
“ kapan kejadiannya?”
“ hari sabtu minggu lalu pak, sekitar tengah malam”
Hening, Bapak petugas itu sibuk mengetik, “ Tolong Buku rekeningnya mas”
Hening kembali beberapa saat,
“ hari sabtu kemaren, berarti tanggal........” gumam bapak Polisi tersebut, setengah bertanya, setengah bmengingat ingat, tatapannya terfokus pada obyek di belakang saya, mungkin kalender.
“ tanggal 28 pak” saya coba bantu mengingatkan, sebab saya ingat betul, di hari kartu ATM saya tertelan saya sedang cek transfer dari seseorang.
Bapak petugas tersebut tidak langsung mengetik, masih memperhatikan objek di belakang saya sesaat. Selanjutnya dia tenggelam lagi dalam kekhusyukannya memainkan jari jemarinya di atas tombol keyboard.
Suara berisik printer sesaat mengalun, lalu petugas tersebut menyodorkan selembar dokumen yang harus saya tandatangani, setelah saya tanda tangani saya kembalikan dokumen tersebut dan dia memarafnya, sebelum diarsipkan.
Suara berisik printer kembali terdengar dan kami sekali lagi mengulangi ritual yang barusan kami lakukan, hanya sekali ini dokumen tersebut dimintakan tanda tangan atasannya dan diberikan kepada saya, Uhuuy Jadi deh!
Sebagai bentuk kepedulian saya, saya beritikad untuk berpartisipasi menyumbang kas untuk Kantor polsek tersebut semampu saya,
“ Ini buat kas Pak” saat itu saya sodorkan uang Rp.5.000 (saya cuma bawa Rp.15.000 di kantong)
“ Rp. 10.000 mas “ jawab petugas polisi itu, saya merogoh kantong saya dan memberi petugas itu Rp.5.000 lagi. ( kecewa sebenarnya, ternyata tidak gratis – saya tidak tahu pengadaan kertas, printer, komputer, itu subsidi negara atau bukan )
Setelah mengucapkan terimakasih, saya melanjutkan perjalanan saya ke bank. Singkat cerita, setelah persyaratan yang dibutuhkan terpenuhi, saya mendapatkan penggantian kartu ATM tersebut secara GRATISS.
Catatan : saya ingin sampaikan dari seluruh narasi saya, beberapa tips dan pelajaran yang dapat saya petik :
- Ketika ATM tertelan, jangan panik, tips saya, pastikan slot lubang kartu atm tersebut aman (tertelan bukan karena dikerjai oknum, sering terdapat kasus lubang kartu diganjal sesuatu)
- Langsung laporkan ke call center bank yang bersangkutan untuk memblokir kartu ATM anda, tipsnya sebaiknya catat no call center dalam ponsel anda. Ada beberapa kasus, stiker call center yang ditempel di sekitar mesin atm, sudah dimanipulasi oknum. Modusnya mereka menyuruh kita untuk menghubungi call center palsu, dengan berpura pura ikut antri dan menyatakan prihatin serta menawarkan solusi.
- Segera urus penggantian kartu ATM anda ke ke bank yang bersangkutan.
- Walaupun sepertinya pemerintah terkesan menggratiskan segala hal yang bersifat pelayanan publik, unfortunately the fact’s “nothing that free” so, “ just prepare your wallet!”
- Terkait dokumen yang saya upload , walaupun saya mempunyai kesalahan, tidak memeriksa dahulu sebelum saya tandatangani (saya terlalu yakin kepada keprofesionalismean seseorang ). Tipsnya jangan tergesa-gesa tandatangan, periksa dulu dengan teliti, jangan mengulangi kesalahan yang saya buat. Anda telah membayar untuk itu dengan harga yang diminta.
Dan kepada bapak petugas yang melayani saya waktu itu ( sebelumnya terimakasih atas bantuannya, saran saya tolong lebih teliti lagi, kasian pelapor yang sudah panik dan mungkin tidak sempat memeriksa dokumen yang diperlukannya, karena percaya kepada keprofesionalan anda)
Ingat, anda melakukannya tidak gratis. Berikanlah palayanan anda yang setimpal dengan harga yang anda minta – jangan sampai korps anda yang sudah terpuruk citranya, tambah buruk. Buktikan anda menghormati slogan korps anda “melayani dan mengayomi masyarakat” (ajining diri saka lathi)
Silahkan share postingan ini bila berguna bagi anda. Terimakasih
Mari berbagi, Untuk Indonesia lebih baik!!