Akhirnya ada waktu luang juga melanjutkan tulisan ini, cerita sebelumnya dapat anda lihat
disini begitulah .....setelah Saya dan kedua kawan saya masuk kembali ke area proyek keesokan harinya, sisa pekerjaan pembuatan tembok sekat tersebut telah menanti kami.
Sekali ini giliran saya melangsir batu bata untuk dipasang oleh kawan saya yang lain, agak melelahkan memang, soalnya tempat langsir batu batanya lumayan jauh dari lokasi pekerjaan kami, untunglah untuk bagian ini kami melakukannya berdua.
Ternyata kawan saya yang satu ini, sebutlah namanya fulan, lebih jago dari saya, dan 2x lebih cepat dari saya, dalam pekerjaan memasang batu bata, rupanya dia cukup berbakat, dan hasil pekerjaanya cukup memuaskan, sama dengan pekerjaan yang saya hasilkan dengan waktu yang 2x lebih lama...he..he..he "ah inikan masalah jam terbang" hibur saya dalam hati
Saya masih berdiri mengawasi pekerjaan teman saya sambil membandingkan pekerjaanya dengan pekerjaan yang telah saya lakukan dan ketika pandangan saya sampai ke satu titik - Masya Allah - di pasangan tembok yang telah saya buat sebelumnya saya melihat ada yang salah.... aduh gimana ini??
Ada dua buah batu bata yang pasangaanya tidak sama dengan yang lain, mana pasangan tersebut di lapisan bawah lagi, kenapa baru sekarang saya melihatnya.....hati saya benar-benar gundah, masak harus dibongkar ulang, apa kata teman-teman saya dan pengawas kami kalau saya beritahu tentang hal ini.
Hati saya terus berperang akhirnya, saya ambil keputusan untuk mendiamkan masalah tersebut, ya sudahlah yang terjadi terjadilah, biarkan teman saya atau pengawas kami mengetahuinya sendiri kesalahan yang saya buat.
Akhirnya tembok sepanjang 3x3m tersebut selesai juga kami kerjakan pada hari ke 3, dan kabar yang kami dengar ada guru pembimbing dari sekolah kami dan site manager proyek tempat kami magang yang ingin melihat hasil kerja kami tersebut,
Sekali lagi saya mengawasi tembok sekat yang sudah berdiri, sampai hari ini kawan saya belum melihat kesalahan yang saya buat, tapi hati saya tetap merasa was-was bagaimana kalau, guru pembimbing dan sitemanager proyek mengetahuinya, jangan jangan disuruh bongkar lagi...
Hari bersejarah tersebut akhirnya tiba, kedua orang yang kami nantikan kehadirannya akhirnya datang juga, mereka datang didampingi pengawas kami, kamipun beriringan mengantar ke lokasi dimana kami membuat karya kami,
Hati saya terus was-was memperhatikan rombongan tersebut melakukan penilaian terhadap tembok yang kami buat, "ini tembok terbagus yang pernah saya lihat" tiba-tiba sang site manager proyek bicara, "setuju saya pak, benar pendapat Anda" Guru pembimbing kami ikut menimpali, lalu sambil tersenyum pengawas kami mengacungkan 2 jempol ke arah kami,
Lega sekali rasanya, tapi Saya masih penasaran, setelah rombongan tersebut berpisah dan guru pembimbing saya berjalan sendiri, saya menghampirinya...
"maaf pak saya ingin kosultasi sedikit"
"oh iya, boleh, ada apa mas?
"itu lho pak mengenai penilaian tadi, kok bapak setuju kalau tembok tersebut bagus?"
"lho memang bagus, kok kamu kelihatan bingung malah pekerjaanya dapat penilaian bagus?"
"bukan begitu pak, Saya cuma heran memangnya bapak tidak melihat 2 batu bata di bawah yang susunannya tidak serasi dengan yang lain?"
"lihat, site manager juga melihatnya, tapi kami juga melihat 628 batu bata lain yang bagus, tidak ada yang sempurna mas"
Saya jadi tercenung mendengar jawaban tersebut, yah seringkali kita melihat seseorang cuma dari sisi jeleknya, padahal hal tersebut cuma sebagian kecil dari sifatnya yang kebanyakan bagus... ternyata ini adalah persoalan fokus melihat dan kejujuran untuk mengakui,
pada awalnya ternyata guru pembimbing saya tidak melihat 2 buah batu bata yang jelek tersebut, karena itu bukan fokus dia hal yang sama juga terjadi pada semua anggota rombongan tersebut, tapi setelah mereka melihat lebih teliti akhirnya mereka menemukan juga
dan asal anda tahu kedua teman saya tidak pernah tahu tentang kedua batu bata yang jelek tersebut.
hal yang sama sering terjadi pada kita, seringkali kita cuma berfokus pada 2 batu bata dalam diri kita yang buruk tanpa pernah melihat 628 batu bata dalam diri kita yang bagus, seringkali kita terbenam dalam perasaan peasaan negatif yang sebenarnya kita ciptakan sendiri.
Padahal sebenarnya apa yang sering kita takutkan sesungguhya adalah perasaan-perasaan yang disebabkan oleh fokus kita sendiri, seperti halnya saya yang ketakutan melihat dan memikirkan 2 bata jelek saya, dan ironisnya saya cuma memikirkan 2 bata jelek tersebut, tanpa melihat 628 bata lain yang bagus, untungnya saya belum sempat depresi memikirkan hal itu, coba bayangkan seandainya saya depresi lantas bunuh diri, tentunya orangtua saya akan rugi
Lain halnya yang terjadi pada 2 teman saya yang lain, mereka tenang tenang saja karena tidak pernah memikirkannya (karena memang tidak tahu), dan hasilnya ternyata positif.
Mungkin anda melihat persoalan tersebut sederhana, tapi coba anda bayangkan jika 2 batu bata itu adalah kejelekan pasangan anda yang menjadi fokus perhatian anda tanpa anda mau melihat kebaikan lain yang sebenarnya lebih banyak. atau mungkin terjadi sebaliknya pasangan anda hanya fokus pada keburukan anda.
Apa yang terjadi, bisa jadi hubungan anda akan berubah menjadi neraka atau hal terburuk adalah, anda bisa mengalami perpisahan.
Begitu dasyatnya efek pikiran mempengaruhi kehidupan kita, jadi jagalah pikiran anda, bila anda benci kepada seseorang segera ingat kebaikannya, jika anda benci kepada diri sendiri, ingatlah cerita ini, dan lihatlah batu bata 628 yang lain, yang bagus dalam diri anda,
semoga bermanfaat.