Brooklyn, New York, tahun 1976, seorang anak kulit hitam berusia sekitar 13 tahun yang merasa masa depannya akan sesuram dengan kota yang ditinggalinya,
Kawasan kumuh di Brooklyn, New York, seperti juga kawasan kumuh di kota-kota besar di dunia, mungkin telah memadamkan harapan warganya untuk menggapai masa depan mereka, lingkungan yang begitu keras, memaksa sebagian anak-anak yang tinggal di kawasan tersebut untuk bekerja dan kehilangan masa-masa kecilnya.
Persoalan sosial yang sedemikian kompleks, membuat setiap orang tidak sempat lagi memikirkan masa depannya, hal yang sama terjadi kepada anak kecil tersebut.
Suatu ketika sang ayah yang bekerja sebagai karyawan rendahan akibat diskrimasi ras, yang terjadi waktu itu, memberikan sehelai kaus usang kepada si anak kecil tersebut dan bertanya
"menurutmu kaus ini laku berapa kalau dijual nak?"
"mungkin 1 dollar yah"
"bisakah kau menjualnya 2 dollar, itu akan sangat membantu ayah dan ibumu?"
"Entahlah yah, tapi akan aku usahakan, tapi aku tidak berjanji yah"
Setelah diambilnya kaus tersebut dari ayahnya dicucinya kaus itu sampai bersih, dan dijemur karena tidak ada setrika untuk melicinkan diratakannya dengan sikat di atas selembar papan, terakhir dikemasnya kaus tersebut dalam selembar plastik tembus pandang
Anak tersebut kemudian menjajakan kaus usang tersebut di stasiun bawah tanah yang ramai, setelah seharian menjajakankannya akhirnya ada juga yang membeli kaus tersebut 2 dollar.
Bukan main gembiranya anak ini, lalu dia mencari pakaian bekas lagi untuk dijualnya lagi, begitulah setiap hari, sampai akhirnya di hari kesepuluh, sang ayah memberikannya kaus lagi dan bertanya
"bisakah kau jual kaus ini 20 dollar nak?"
"mana mungkin yah, selama ini harga tertinggi cuma 2 dollar"
"cobalah dulu" bujuk si Ayah sambil tersenyum
Anak tersebut menerima kaus dari ayahnya dengan kebingungan, tiba-tiba dia teringat saudara sepupunya yang pandai menggambar, seketika timbul ide dalam kepalanya.
keesokan harinya dimintanya saudara sepupunya untuk melukis karakter donald bebek dan mickey mouse yang lucu di kaus bekas yang telah dia cuci itu. dia tidak lagi menjajakan kaus itu di stasiun bawah tanah, kali ini dia menjualnya di pelataran sekolah anak-anak orang kaya.
Tak lama seorang pengasuh merasa tertarik dengan kaus yang dijajakan seorang anak kecil an bermaksud membelikannya untuk tuan mudanya seharga 20 dollar, kebetulan sekolah hampir bubar, dan ketika tuan mudanya keluar ternyata dia sangat menyukainya, saking sukanya dia menambahkan tip sebanyak 5 dollar kepada si anak penjaja kaus.
Dengan kegirangan luar biasa anak itu pulang engan mengantungi 25 dollar, uang tersebut senilai dengan gaji ayahnya selama 1 bulan. setelah menyerahkan uang hasil penjualan kaus pada ayahnya, anak tersebut diberi sehelai kaus lagi, dengan mata berbinar ayahnya berkata
"nak bisakah kau jual kaus ini 200 dollar?"
Kali ini tanpa ragu sedikitpun si anak menganggukan kepala, dua bulan berlalu kebetulan Aktris Hollywood, pemeran Charlie Angels, Farah Fawcett, sedang melakukan promo ke New York.
Setelah selesai konfrensi pers Si anak penjual kaus ini menerobos pihak keamanan untuk mencapai sisi sang actress, dan memintanya menandatangani kaus bekasnya, melihat seorang anak kecil yang polos, Farah Fawcett merasa kasian dan langsung membubuhkan tandatangannya.
Anak itu melompat kegirangan di tengah keriuhan itu dan berteriak " ini adalah sehelai baju kaus yang ditandatangani miss Farah Facwett dan bernilai 200 dollar" karena banyak yang berminat iapun melelang pakaian itu dan berhasil terjual 1.200 dollar, yang dimenagkan seorang pengusaha.
Malam itu si anak tidur sepembaringan dengan ayahnya keduanya merasa terharu, jemari kaki mereka saling bersentuhan
"Nak, ayah tidak menyangka, kamu sungguh hebat!, dari pengalamanmu menjual 3 helai baju kaus itu, apa yang berhasil kamu pahami?"
sesaat anak tersebut terdiam tidak mampu menjawab, perasaanya masih terharu dengan keberhasilannya
"menurutku selama kita mau berfikir dan berusaha pasti ada caranya yah"
ayahnya mengangguk tapi sebentar kemudian menggeleng dan tersenyum,
"betul apa yang kau katakan nak, tapi maksud ayah bukan itu. Kamu lihatlah apa yang kamu jual, sehelai pakaian bekas senilai 1 dollar tapi dengan dilukis dan ditandatangani tiba-tiba meningkat nilainya, mungkin kita kulit hitam nak, mungkin kita lebih miskin, tapi kita punya potensi yang bisa diasah untuk meningkatkan nilai kita"
seketika timbul matahari dalam kepala anak itu, bahkan sehelai nkain saja bisa ditingkatkan nilainya apalagi kita, manusia.
Anda tahu siapakah tokoh anak kecil dalam kisah tersebut, Michael Jordan, dan sekarang siapa yang tidak tahu dengan sosok michael jordan pemain basket profesional.
lalu apakah Anda sudah mengenali potensi Anda yang belum tergali, mungkin sekarang masih terbungkus oleh lecek, kumal, jelek atau apapaun itu, tapi jangan pernah merendakan potensi anda sendiri,
ingat
kisah 2 batu bata saya, jangan terfokus kepada kejelekan anda yang sedikit, fokuslah kepada kebaikan anda yang banyak.
masa depan itu tidak terbatas kemungkinannya, jika anda fokus kepada kemungkinan yang tidak menguntungkan itulah yang akan terjadi, begitupun sebaliknya.
bahkan berlian, emas, mutiara dan batu akik sekalipun tidak serta merta menjadi mahal harganya, diperlukan treatmen terlebih dahulu untuk melihat keindahannya
semoga bermanfaat